Langit
begitu mendung
Hingga
penglihatan perih untuk dibuka
Hanya
telinga yang mampu merungu pekatnya alam
Dari
sana aku menemukan sekotak madu
Tapi
tak manispun sedikit yang kurasa
Hingga
anggapan orang datang dengan perlahan
Menjadikan
madu itu makin manis dan mencair
Dan
sampai waktunya, ia mengalir melewati lembah kegagalan
Mengajarkan
hati kita untuk tetap berdiri
Tetap
pada pendirian
Untuk
meraih sepasang awan
Terbang
tinggi membentuk pelangi
Yang
hingga tak sanggup diraih oleh nafas yang lain