Sunday 24 November 2013

Ceritaku #2




Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, aku mendengar aku tak jadi disekolahkan di Pare. Dan itu artinya aku harus menetap di rumah. Ya, di rumah saja. Sore itu aku diam termenung di ruang tamu. Menikmati udara sore yang semilir. Teringat hari itu adalah tanggal 17 Agustus 2013. Selain aku mengingat hari itu adalah hari lahirnya Indonesia, aku sekilas mengingat teman-temanku yang sudah pergi jauh menempuh sekolah di luar sana. Sempat kubuka facebook dan mendapati status mereka. Mereka berupacara bendera. Itu artinya mereka tak sendiri. Banyak teman di sana. Sedangkan aku di sini? Hanya termenung diam dan berbaring di atas sofa ruang tamu. Mereka di sana mungkin sekarang sedang bercanda, tertawa bersama yang lain. Sedangkan aku di sini? Hanya termenung diam dan berbaring di atas sofa ruang tamu. Mereka di sana mungkin sekarang sedang bersiap-siap untuk masuk pada hari Senin. Sedangkan aku di sini? Hanya termenung diam dan berbaring di atas sofa ruang tamu.
Mengingat yang lain, besok Senin, 19 Agustus 2013, teman-temanku sudah masuk semua. Sedangkan aku di sini? Mendapat sekolah saja belum. Hanya termenung diam dan berbaring di atas sofa ruang tamu. Ya, hanya itu yang dapat aku lakukan sekarang.
Sehari-hari pun tak ada teman. Sebentar lagi Adikku juga akan mondok. Tinggal aku sendiri di rumah ini. SEPI. SUNYI. BOSAN. Jika aku dimarahi, akan aku sendiri yang merasakan. Tak ada teman untuk diajak beradu. Sekarang aku lebih sering melamun, menikmati udara sore. Atau paling yang membosankan jika tak ada kegiatan adalah tidur. Aku tak takut gemuk jika terlalu banyak tidur. Tapi aku bosan jika sehari harus melakukannya berulang-ulang. Apalagi selepas subuh Ibuku sudah pergi ke pasar sampai jam 1 siang. Selepas subuhan aku tidur. Bangun jam 7. Bersihkan rumah. Jam 9 sudah beres. Dan selalu tidur lagi sampai jam 2 siang. Mungkin Ibuku mengira bahwa aku baru tidur jam 12. Selepas dzuhuran aku kembali tidur dan bangun jam 4 sore. Bangun dan baru bersih-bersih. Malam, jam 8 sudah kembali memeluk bantal dan guling. Begitu seterusnya setiap hari. Aku BOSAN!!!
Jika melamun, aku tak tahu kenapa mengingat seseorang aku tersenyum. Namun semua kenangan yang pernah aku tulis sudah kukubur dalam-dalam. Kubuang dan kuhanyutkan di sungai. Tak ada satupun yang tersisa di dalam kamarku tentang kenangan cinta. Entah itu bersamanya atau bersama yang lain. Sudah kubuang semuanya. Dan aku tak ingin mengingatnya lagi.
Sekarang kosong. Dalam pikiranku kosong. Tak ada siapapun. Teman pun hilang. Aku tak kenal siapapun. Tak ada yang yang mengenalku. Pun tak ada yang ku kenal. Entah jika aku sekolah nanti seperti apa. Aku tak peduli. Punya teman atau tidak aku tak peduli. Jika punya teman sangat beruntunglah aku. Namun jika tidak tak mengapa. Pun aku tak mengenal mereka. Dan jika aku punya sekolah nanti, mungkin tetap aku akan bersikap cuek. Tak peduli itu.
***
Lega, sudah lega rasanya dapat aku tuangkan dalam tulisan meskipun tak ada satu orang pun yang membacanya. Namun aku benar-benar sudah lega. #DUNIAKU

No comments:

Post a Comment