Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, aku
mendengar aku tak jadi disekolahkan di Pare. Dan itu artinya aku harus menetap
di rumah. Ya, di rumah saja. Sore itu aku diam termenung di ruang tamu.
Menikmati udara sore yang semilir. Teringat hari itu adalah tanggal 17 Agustus
2013. Selain aku mengingat hari itu adalah hari lahirnya Indonesia, aku sekilas
mengingat teman-temanku yang sudah pergi jauh menempuh sekolah di luar sana.
Sempat kubuka facebook dan mendapati status mereka. Mereka berupacara bendera.
Itu artinya mereka tak sendiri. Banyak teman di sana. Sedangkan aku di sini?
Hanya termenung diam dan berbaring di atas sofa ruang tamu. Mereka di sana
mungkin sekarang sedang bercanda, tertawa bersama yang lain. Sedangkan aku di
sini? Hanya termenung diam dan berbaring di atas sofa ruang tamu. Mereka di
sana mungkin sekarang sedang bersiap-siap untuk masuk pada hari Senin.
Sedangkan aku di sini? Hanya termenung diam dan berbaring di atas sofa ruang
tamu.
Mengingat yang lain, besok Senin, 19 Agustus 2013,
teman-temanku sudah masuk semua. Sedangkan aku di sini? Mendapat sekolah saja
belum. Hanya termenung diam dan berbaring di atas sofa ruang tamu. Ya, hanya
itu yang dapat aku lakukan sekarang.
Sehari-hari pun tak ada teman. Sebentar lagi
Adikku juga akan mondok. Tinggal aku sendiri di rumah ini. SEPI. SUNYI. BOSAN.
Jika aku dimarahi, akan aku sendiri yang merasakan. Tak ada teman untuk diajak
beradu. Sekarang aku lebih sering melamun, menikmati udara sore. Atau paling
yang membosankan jika tak ada kegiatan adalah tidur. Aku tak takut gemuk jika
terlalu banyak tidur. Tapi aku bosan jika sehari harus melakukannya
berulang-ulang. Apalagi selepas subuh Ibuku sudah pergi ke pasar sampai jam 1
siang. Selepas subuhan aku tidur. Bangun jam 7. Bersihkan rumah. Jam 9 sudah
beres. Dan selalu tidur lagi sampai jam 2 siang. Mungkin Ibuku mengira bahwa
aku baru tidur jam 12. Selepas dzuhuran aku kembali tidur dan bangun jam 4
sore. Bangun dan baru bersih-bersih. Malam, jam 8 sudah kembali memeluk bantal
dan guling. Begitu seterusnya setiap hari. Aku BOSAN!!!
Jika melamun, aku tak tahu kenapa mengingat
seseorang aku tersenyum. Namun semua kenangan yang pernah aku tulis sudah
kukubur dalam-dalam. Kubuang dan kuhanyutkan di sungai. Tak ada satupun yang
tersisa di dalam kamarku tentang kenangan cinta. Entah itu bersamanya atau
bersama yang lain. Sudah kubuang semuanya. Dan aku tak ingin mengingatnya lagi.
Sekarang kosong. Dalam pikiranku kosong. Tak
ada siapapun. Teman pun hilang. Aku tak kenal siapapun. Tak ada yang yang mengenalku.
Pun tak ada yang ku kenal. Entah jika aku sekolah nanti seperti apa. Aku tak
peduli. Punya teman atau tidak aku tak peduli. Jika punya teman sangat
beruntunglah aku. Namun jika tidak tak mengapa. Pun aku tak mengenal mereka.
Dan jika aku punya sekolah nanti, mungkin tetap aku akan bersikap cuek. Tak
peduli itu.
***
Lega, sudah lega rasanya dapat aku tuangkan
dalam tulisan meskipun tak ada satu orang pun yang membacanya. Namun aku
benar-benar sudah lega. #DUNIAKU
No comments:
Post a Comment