Hari ini sembab. Pohon, ranting, rumput dan semua makhluk
bumi yang menyaksikannya ikut merasakan apa yang aku rasakan. Terasa pahit hati
ini memikirkan masalah pelik itu. Otak pun serasa sudah tak muat lagi.
Semenjak hari itu, hari di mana aku menemukan sebuah buku
kecil milik Ayah dan Ibuku, aku mengingat dan terus memikirkannya sampai hari
ini. Entah mengapa hatiku serasa mengganjal mengetahui buku itu. Setelah aku
pikir-pikir, ya, akhirnya aku menemukan jawabannya. Air mata tak terasa lagi
sudah basahi selimutku. Menggungcang dadaku. Melemahkan hatiku. Merobek seluruh
semangat hidup dan masa depanku.