Friday, 18 January 2013

Masalah Besar yang Baru Terungkap



Hari ini sembab. Pohon, ranting, rumput dan semua makhluk bumi yang menyaksikannya ikut merasakan apa yang aku rasakan. Terasa pahit hati ini memikirkan masalah pelik itu. Otak pun serasa sudah tak muat lagi.
 
Semenjak hari itu, hari di mana aku menemukan sebuah buku kecil milik Ayah dan Ibuku, aku mengingat dan terus memikirkannya sampai hari ini. Entah mengapa hatiku serasa mengganjal mengetahui buku itu. Setelah aku pikir-pikir, ya, akhirnya aku menemukan jawabannya. Air mata tak terasa lagi sudah basahi selimutku. Menggungcang dadaku. Melemahkan hatiku. Merobek seluruh semangat hidup dan masa depanku.

Rasanya seperti ditinggalkan dalam ruang yang sangat sepi. Sendiri, bingung, kehilangan arah, tak tahu dunia, tak tahu masa depan yang harus dicapai, tak tahu semuanya. Hanya hampa yang aku rasakan. Air mata tak mau berhenti yang sedari tadi keluar terus menerus tanpa mengenal waktu dan lelah.

Ingin berlari di gelapnya malam, meninggalkan semua yang tidak ingin aku rasakan. Namun aku sadar, aku masih mempunyai tanggung jawab yang besar yang belum aku selesaikan. Ingin aku pertanggungjawabkan semua itu, namun aku sudah tak kuat hati untuk melakukannya. Ketakutan dan keyakinanku lebih kuat dan besar daripada kekuatan hatiku.

Entah apa yang harus aku lakukan nanti ketika aku menginjak kedewasaan, memulai hidup di dunia nyata, dan merasakan hidup baru. Rasanya aku tak akan memulai hidup baruku jika mereka tidak berbicara tentang masalah itu kepadaku. Ya, mungkin hanya Tuhan saja yang dapat mengetahui bagaimana nasibku selanjutnya. Apakah hanya akan berjalan dan berhenti sampai di sini? Aku pun tak tahu. Jika memang aku pantas menerima balasan kebaikan, maka aku percaya bahwa kebaikan itu akan kembali padaku. Amin.

No comments:

Post a Comment