Ketika mataku berselimut kaca
Kutahan kaca itu agar ia tak
keluar
Tapi sakit rasanya menahan
kaca yang tajam
Hingga akhirnya kaca itu
melukai mataku
Berlinanglah darah setetes
dari bola pelangiku
Kuberharap darah yang najis
Dapat menjadi suci kembali
karena lemahnya emosiku
Kuingin suatu saat nanti
Emosiku dapat memudar dengan
perlahan
Setan merapuh menjadi air
Tuhan... tetapkanlah diri-Mu
di hatiku
Kaca, janganlah kau lukai
dirinya dengan tajammu
Karena aku tak mau melihat
setetes darah keluar hanya karena terluka oleh tajamnya sifatmu