Monday, 16 December 2013

Satu kerinduan padamu



Malaikat, yang dulu selalu memberi mimpi indah padaku kini pun tak tahu kemana. Mungkin dia sekarang kecewa akan sikapku padanya. Aku salah menilainya. Yang kulihat tidak seperti kenyataannya. Yang kurasakan tak seperti seharusnya. Masa yang lalu, masa yang indah bersamanya.


Sekarang aku bimbang. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Kini, diriku laksana awan yang mencari ujung dari jalan langit. Tertiup angin. Mengikuti arus angin ke mana pun ia berembus. Sama sepertiku saat ini, hanya bisa pasrah menerima cobaan. Pasrah menanti di mana ujung permasalahan akan selesai. Entahlah, waktu pun rasanya juga enggan berujung sekarang. Ingin berujung, otak terus memutar memori tentangnya di masa silam. Kapan akan berakhir, atau bahkan tak kan berakhir aku tak tahu. Masa silam...

Rindu, selalu merindukan dirinya yang pernah hadir menghiasi hidup ini. Selalu teteskan air mata jikalau angin tak membawakan kabarnya padaku. Selalu risau jikalau rumput yang bergoyang tak lagi bercerita tentangnya padaku. Selalu bimbang jikalau semburat cahaya merah di langit tak menuliskan namanya untukku.

Mencari jalan pasti, namun rupanya Tuhan belum mengijinkan. Memilih jalan maju, namun enggan untuk meneruskan karena terlalu banyak rintangan. Kembali ke jalan yang lalu, namun rasanya sudah sejauh ini diperjuangkan. Memilih untuk tetap berdiri di sini, itu tidak mungkin, karena waktu cepat lambat pasti akan berlalu. Masa silam...

By : Nurul Laily

No comments:

Post a Comment