Monday, 25 February 2013

Tabah



Ketika mataku berselimut kaca
Kutahan kaca itu agar ia tak keluar
Tapi sakit rasanya menahan kaca yang tajam
Hingga akhirnya kaca itu melukai mataku
Berlinanglah darah setetes dari bola pelangiku
Kuberharap darah yang najis
Dapat menjadi suci kembali karena lemahnya emosiku
Kuingin suatu saat nanti
Emosiku dapat memudar dengan perlahan
Setan merapuh menjadi air
Tuhan... tetapkanlah diri-Mu di hatiku
Kaca, janganlah kau lukai dirinya dengan tajammu
Karena aku tak mau melihat setetes darah keluar hanya karena terluka oleh tajamnya sifatmu

No comments:

Post a Comment