Thursday, 8 January 2015

Waktu


Terkadang kuberpikir
Waktu yang lebih sedikit dariku
Ataukah aku yang lebih sedikit dari waktu


Waktu itu tak terlihat
Namun sebenarnya ia tampak jelas
Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat menyentuh dan melihatnya

Waktu tak berlari
Tapi kita tidak bisa mengejarnya
Ia berjalan per-detik
Namun bagi kita, bahkan lebih cepat dari cahaya

Waktu sangatlah singkat
Ia hanya beberapa kedipan mata
Ketika kita memejamkan dan membuka kembali
Satu waktu akan berlalu
Dan ia akan mencatat apa yang telah kita tinggalkan pada buku jejaknya

Waktu tak berhenti
Ia berjalan seperti air
Namun ia berbeda darinya
Ia tak akan menuju lubang yang salah
Karena hanya ada satu jalan yang sudah ditetapkan Tuhan baginya

Waktu tidak berjalan mundur
Namun kita yang mengajaknya kembali
Mengenang apa yang sempat terlupakan
Dan meratapi apa yang tidak ingin kita tinggalkan

Waktu tak pernah berlalu
Ia bekerja bak produser di belakang layar
Menyiapkan apa yang seharusnya kita perankan
Dan merekam apa yang telah kita mainkan

Waktu tak pernah hilang
Hanya saja ia bersembunyi di balik tirai maya
Namun tak dapat kita temukan saat kita menoleh dan mencarinya
Ia akan memunculkan diri ketika Tuhan memanggilnya
Yaitu dimana ketika ia selesai mengumpulkan semua jejak yang telah kita tapakkan
Dan ia mengembalikan kita dalam pelukan-Nya

Waktu sering mengingatkan
Dimana kita akan kembali itu ialah esok hari
Agar kita tak menyiakan terlebih membuangnya
Karena ia berharga
Karena ia tak dapat dicari
Ketika ia sudah patah hati dan pergi
Dan yang ada hanya sebuah penyesalan
Karena telah membuang satu kedipan mata untuk hal yang sia-sia

Waktu oh waktu
Kuingin kau mengerti diriku
Agar aku bisa bercumbu denganmu...

By : Nayna Azuyyina

No comments:

Post a Comment